Saat saya berlibur ke Solo, Masjid Raya Sheikh Zayed adalah salah satu tempat yang paling saya nantikan. Dari jauh saja, kubah putihnya sudah tampak memantulkan sinar matahari, memberi kesan megah namun tetap menenangkan. Namun, yang membuat saya semakin terkesan adalah sejarah di balik masjid ini.

Masjid ini bukan bangunan biasa—melainkan simbol persahabatan antara Presiden Joko Widodo dan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia, MBZ menghadiahkan masjid ini sebagai replika dari Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi. Arsiteknya mengambil inspirasi dari budaya Timur Tengah, tetapi tetap disesuaikan dengan sentuhan lokal Indonesia, sehingga menghasilkan harmoni yang sangat unik.

Saat saya berjalan memasuki halamannya, ada perasaan damai yang sulit dijelaskan. Tiang-tiang tinggi, ukiran detail, dan warna putih yang mendominasi membuat suasananya terasa luas dan anggun. Meskipun saat itu cukup ramai oleh pengunjung, masjid ini tetap memberikan rasa teduh.

Saya sempat berhenti beberapa kali hanya untuk menikmati perpaduan cahaya matahari dengan arsitektur bangunannya. Rasanya seperti melihat sebuah cerita tentang persaudaraan, toleransi, dan harapan yang diwujudkan dalam bentuk bangunan suci. Kunjungan ini benar-benar membuat saya takjub dan bersyukur pernah melihatnya langsung.